Kamis, 24 Oktober 2019

NAMA : RIZQI SUBASTIAN
NOSIS : 20190427-E
JURUSAN : KOMUNIKASI



MEMBUAT TAMPILAN NAMA SISWA MENGGUNAKAN 16 SEGMEN COMMON ANODHA MENGGUNAKAN TRYSTOR







1. TUJUAN : AGAR BAMASIS MAMPU MEMBUAT TAMPILAN NAMA SISWA MENGGUNAKAN 16 SEGMEN

2. ALAT DAN BAHAN :

        a. 16 SEGMEN COMMON ANHODA
        b. IC 555 & IC 4017b
        c. Relay
        d. Thrystor
        d. LIVE WIRE

3. TEORI :

        a. 16 SEGMEN COMMON ANODHA



Menampilkan Segmen Di Dalam

          Tampilan Segmen berisi LED yang diatur dengan cara tertentu sehingga, berbagai karakter atau bentuk dapat ditampilkan, dengan menyalakan segmen selektif dalam kombinasi yang berbeda. Bentuk LED adalah persegi panjang (muncul sebagai segmen). Umumnya, ini digunakan untuk menampilkan angka. Sampai sekarang, karakter alfa-numerik juga dapat ditampilkan menggunakan tampilan 16-Segmen.

Pada dasarnya, ada dua jenis layar berdasarkan simpul LED umum di dalam layar. Konfigurasi yang ditunjukkan di bawah ini adalah untuk tampilan Tujuh segmen, yang berisi tujuh segmen dan titik titik (titik desimal) untuk menampilkan nilai mengambang.




Tampilan Segmen Anoda Umum

Proteus - LED Common Anode Configuration
Proteus - LED Common Anode Configuration

Identifikasi Segmen
Setiap segmen ditugaskan dengan alfabet untuk identifikasi sehubungan dengan pin-out dalam paket yang tersedia tergantung pada ukuran dan jumlah segmen tampilan. Identifikasi segmen ini sama untuk tampilan anoda umum dan katoda umum.

Berdasarkan jumlah segmen, ada:
  1. tampilan 7-segmen
  2. tampilan 14-segmen
  3. tampilan 16-segmen

Pindah dari jumlah segmen yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, keterbacaan dan jumlah
karakter yang dapat dibingkai menggunakan tampilan bertambah.

Proteus - Identifikasi Segmen dalam Layar yang Berbeda
Proteus - Identifikasi Segmen dalam Layar yang Berbeda

Menampilkan Segmen Tersedia di Proteus

Proteus mengandung semua tampilan segmen yang disebutkan di atas yaitu, tujuh, empat belas, enam belas tampilan Segmen. Versi yang lebih rendah (versi 7.0) hanya berisi tujuh tampilan segmen. Padahal, versi yang lebih tinggi 7.7 dan di atasnya berisi ketiga jenis. Ini memiliki tampilan warna berbeda yang memberikan tampilan real-time yang spektakuler dan fitur ini masuk ke dalamnya berguna saat mempresentasikan proyek atau menyelesaikan sirkuit.


        b. IC 55 & IC 4017 B 

IC timer 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator.

IC ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai penunda waktu (Delay Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator. Secara fisik IC 555 berbentuk DIP atau Dual inline Package dengan package 8 pin.

IC ini pertama kali dirancang dan dibuat pada tahun 1970 oleh Hans R. Camenzind yang merupakan seorang ahli elektronika yang berkebangsaan Swiss. Tetapi seiring dengan berkembangnya ilmu elektronika, untuk saat ini dapat ditemui dipasaran beberapa versi IC 555. Contohnya yaitu IC 556 yang didalam dalam 1 package IC tersebut merupakan penggabungan 2 buah IC timer ini dengan package IC 14 pin. Contoh versi lainnya yaitu IC 558 yang dimana merupakan penggabungan 4 buah IC dipackage kedalam 1 ic dengan package IC 16 pin. Nama IC ini sebenarnya diambil dari 3 pcs resistor yang dipackage ke dalam 1 IC dengan besaran 5kΩ.

Spesifikasi IC 555

   *Tegangan masukan / Catu daya : 4.5 ∼ 15 V
   *Besaran arus untuk 5 vdc : 3 ∼ 6 mA
   *Besaran arus untuk 15 vdc : 10 ∼ 15 mA
   *Maksimum output Arus : 200 mA
   *Daya : 600 mW
   *Suhu kerja antara : 0 to 70 °C




GND : Ground
Trigger : sebagai pemantik agar pewaktuan berkerja
Output : akan dihubungkan ke beban contohnya : Led
Reset : berfungsi untuk menghentikan interval pewaktuan jika dihubungkan dengan GND
Control : sebagai pengakses pembagi tegangan sebesar 2/3 VCC
Threshold : untuk menentukan berapa lamanya pewaktuan
Discharge : biasanya dikonekkan dengan kapasitor elektrolit, dan pada waktu pembuangan muatan el-co digunakan untuk menentukan interval pewaktuan
VCC : tegangan masukan antara 3 Vdc sampai 15 Vdc


        c. IC 4017b



            Cara kerja IC 4017 dipengaruhi oleh jenis IC dan penggolongannya. IC ini digolongkan dalam jenis CMOS yang merupakan sebuah IC logika. IC ini mempunyai 10 output aktif yang bekerja secara bergantian. Dengan cara kerja tersebut, IC 4017 biasanya akan dipakai sebagai salah satu komponen dalam rangkaian LED. Komponen IC ini sesuai dengan fungsinya juga dapat dipakai dalam rangkaian alarm. Penggunaan yang luas pada banyak sekali peralatan elektronik sudah cukup terkenal bagi penggemar elektronika.

                 Pin IC 4017 meskipun dikenal sebagi IC 10 tahap namun mempunyai jumlah kaki atau pin lebih banyak dari 10 buah. Masing-masing pin akan mempunyai fungsi dan nilai tersendiri dan dipasang dengan tepat. Fungsi pin pada IC ini bermacam-macam, 10 pin dipakai sebagai out put aktif yang bekerja bergantian. Sementara 6 pin lainnya berfungsi sebagai VSS(GND), VDD, Reset, Clock in, Clock Enable, dan Carry Out. Sebagai sebuah rangkaian, kita dapat memakai IC lebih dari satu.

              Aplikasi IC 4017 pada rangkaian elektronik mulai diperkenalkan pada sekitar tahun 1968 dan sampai dikala ini masih digunakan. Komponen IC ini secara sederhana dapat dikatakan sebagai sebuah saklar otomatis yang mempunyai 10 output yang menyala secara bergantian. Hal itu terjadi alasannya pada clock in di salah satu kaki diberi tegangan atau pulse. Penggunaan IC pada rangkaian sederhana dapat dilakukan untuk menciptakan rangkaian running LED yang memakai kapasitas daya rendah. Cara kerja IC 4017 yang merupakan salah satu varian dari seri 4000 pada IC ini serupa dengan IC yang mempunyai seri lainnya. Sedangkan untuk IC dengan seri isyarat 4017 mempunyai beberapa seri yang mempunyai fungsi sama. Beberapa varian IC model 4017 antara lain CD4017, HEF4017, dan beberapa seri IC lainnya. Penggunaan model dan seri IC biasanya akan diadaptasi dengan kebutuhan akan kapasitas dan model rangkaian yang dibentuk. Dengan menentukan IC yang sesuai penggunaan maka akan menciptakan rangkaian menjadi efektif dan efisien. Untuk rangkaian LED yang memakai komponen IC 4017 biasanya akan dipadukan dengan komponen lain semoga rangkaian dapat bekerja dengan maksimal. Untuk menciptakan rangkaian running LED memakai IC 4017 maka diharapkan beberapa materi tambahan, yang antara lain IC 555, resistor atau dapat dengan potensiometer, kapasitor, lampu LED, baterai, dan kabel jumper yang dipakai untuk menghubungkan setiap bagian.

Cara kerja IC 4017 dalam sebuah rangkaian elektronik harus dirakit dengan tepat. Apabila terjadi kesalahan dalam memasang rakitan, maka rangkaian dapat tidak bekerja dengan baik, atau bahkan lampu LED tidak menyala. Untuk IC 555 dan IC 4017, kita dapat menawarkan kapasitas tegangan sampai mencapai 12 volt untuk rangkaian lampu LED 10 buah. Input listrik yang diharapkan akan semakin besar jikalau jumlah lampu LED bertambah banyak. Untuk laju kedipan dengan jangka waktu yang agak lama, kita memerlukan rangkaian IC 4017 lebih dari satu.


        d. THRYSTOR



    Thyristor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai saklar (switch) atau pengendali yang terbuat dari bahan semikonduktor. Thyristor yang secara ekslusif bertindak sebagai saklar ini pada umumnya memiliki dua hingga empat kaki terminal. Meskipun terbuat dari semikonduktor, Thyristor tidak digunakan sebagai Penguat sinyal seperti Transistor. Istilah “Thyristor” berasal dari bahasa Yunani yang artinya adalah “Pintu”.

Karakteristik

Setelah thyristor telah berubah "ON" dan melewati arus ke arah depan (anode positif), sinyal gerbang kehilangan semua kontrol karena tindakan lekat regeneratif dari dua transistor internal. Penerapan sinyal atau pulsa gerbang apa pun setelah regenerasi dimulai tidak akan berpengaruh sama sekali karena thyristor sudah melakukan dan sepenuhnya ON.



Tidak seperti transistor, SCR tidak bias untuk tetap berada di dalam beberapa wilayah aktif di sepanjang garis beban antara kondisi pemblokiran dan saturasinya. Besarnya dan durasi gerbang "Turn-On" pulsa memiliki sedikit pengaruh pada pengoperasian karena konduksi dikendalikan secara internal. Kemudian menerapkan pulsa gerbang sesaat ke perangkat cukup untuk menyebabkannya melakukan dan akan tetap secara permanen "ON" bahkan jika sinyal gerbang benar-benar dihapus.


Jadi dengan menerapkan sinyal Gate pada waktu yang tepat selama setengah gelombang positif AC, thyristor dapat dipicu menjadi konduksi hingga akhir setengah siklus positif. Pada awal setiap setengah siklus positif, SCR “MATI”. Pada penerapan pulsa gerbang memicu SCR menjadi konduksi dan tetap sepenuhnya menempel pada "ON" selama siklus positif. Jika thyristor dipicu pada awal setengah siklus (θ = 0o), beban (lampu) akan “ON” untuk siklus positif penuh dari gelombang AC (AC setengah gelombang yang diperbaiki) pada rata-rata tinggi tegangan 0,318 x Vp.


            E.  RELAY



       Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :

   a. Electromagnet (Coil)
   b. Armature
   c. Switch Contact Point (Saklar)
   d. Spring

4. LANGKAH PERCOBAAN








5. ANALISA 

16 Segment Display mempunyai ragam lampu yang variasinya lebih banyak daripada 7 Segment Display, dikarenakan ada tambahan beberapa lampu pada layar display sejumlah 9 buah segment. Hal ini bertujuan guna membuat varian bentuk pada layar bisa berbentuk huruf dan angka, dibandingkan dengan 7 segment hanya bisa membuat bentuk berupa angka. Dalam pembuatannya ada rumus yang mempermudahkan dalam pembentukan suatu huruf maupun angka seperti berikut :
(Searah jarum jam)
2 lampu diatas diberi nama A1 dan A2,
2 lampu sebelah kanan diberi nama B dan C,
2 lampu dibawah diberi nama D1 dan D2,
2 lampu di sebelah kiri diberi nama E dan F,
2 lampu di garis tengah di beri nama G1 dan G2,
             (Searah jarum jam lagi)
3 lampu bagian dalam atas di beri nama H, I dan J sedangkan 3 lampu bagian dalam bawah di beri nama K, L dan M.
             Bagian pin 16 segment display :
(7 Pin bagian kiri)        : A1, A2, B, C, D1, D2, E
(7 Pin bagian kanan)   : H, I, J, G2, K, L, M
(4 Pin bawah)              : F, G1, TITIK, COMMON


6. KESIMPULAN

          Hasil dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa 16 Segment Display ini lebih lengkap daripada 7 Segment Display dikarenakan bisa membuat rangkaian bentuk lebih banyak variasi seperti bentuk huruf abjad,namun dengan banyaknya variasi yang dihasilkan membuat tampilan display tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama, disebabkan banyaknya pin/sambungan rangkaian yang harus dibuat. Dan komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melaluikombinasi-kombinasi segmennya.Untuk menampilkan output berupadata decimal. Yang digunakan pada percobaan ini merupakan common Anodha. Rangkaian 16 segment Anodha juga berfungsi sebagai penampil bilangan decimal dari 0 – 9 dengan menghubungkan kaki kaki a1, a2, b, c, d1, d2, e, f, g1, g2 dan switching berpengaruh terpengaruh terhadap nyala dan redupnya lampu led pada rangkaian termasuk apabila led/16 segmen tidak di sambungkan kepada ground,dan disini dapat di lihat perbedaan antara percobaan yang menggunakan Tristor jika di rangkaian tersebut di berikan Tristor huruf dan angka yang terangkai pada 16 segment akan tetap menyala sampai rangkaian tersebut selesai dan menyala secara keseluruhan karena Tristor itu sendiri berfungsi sebagai saklar yang tetap akan mengalirkan arus listrk sampai tegangan sumber di padamkan.